berdiri menatap hujan . .
berdiri berpayung rintik . .
berdiri bersilang kaki . .
berdiri di tengah sendu . .
seakan hanya untuk membelakangi kenyataan . .
hari ini senja lagi ku datang . . senja yang hujan . . senja yang berkabut . .
dermaga ini basah . . tak selalu tapi sering dan acapkali . .
dermaga ini masih saja lapuk sedari aku masih ompong . .
sampai kini aku dewasa dan datang hanya untuk mengadu lagi . .
mengadu kepada kelapukan . . kerapuhan dan kesabaran mu dalam keadaan . .
entah mengapa aku hanya berani mengadu pada kerapuhan mu . .
hanya berani mengadu pada kabut yang semakin lapuk . .
dan mengadu pada senja yang akan segera gelap . .
apa karena dermaga ini hanya diam walaupun lapuknya sering ku injak-injak dan ku maki . .
haah..maafkan tapi diam nya membuat ku tenang . .
hari ini hanya akasia yang semakin tumbuh besar dan melindungi kayu-kayu lapuk dari dermaga tua . .
hanya kepada akasia ini aku bisa berterima kasih . .
berterima kasih karena hanya dia yang bisa menaungi keteduhan di serambi tua itu . . bukan aku yang biasanya mengadu kepadanya . .
di sini lah selalu aku berdiri . .
berdiri karena memang tak pernah ada kursi atau pun bangku d sini . .
tapi itu lah yang membuat aku selalu ingin kembali ke sini dan berdiri lagi di sini . .
sepanjang mata laut ku tampak hanya kabut hujan . . kabut . . kabut . .
hari ini senja lagi ku datang..senja yang hujan..senja yang berkabut . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar